Versi Teks Shingeki No kyojin chapter 11

| 6 September 2013

Di salah satu dinding yang penuh dengan raksasa, Hanneth dan pasukannya menaruh semacam jaring yang dilengkapi dengan pisau-pisau tajam. Dengan bodohnya, para raksasa tetap berjalan dan mengerumuni jaring-jaring itu.

"Ide pengatur strategi untuk menciptakan tembok pertahanan seperti ini bagus juga. Tapi, kita tidak boleh lengah." ucap Hanneth. "Titan Colossal bisa datang kapan saja."

Shingeki no Kyojin Chapter 11 - Beelzeta.com

Shingeki no Kyojin Chapter 11 - Beelzeta.com

"Ada apa??" Hanneth menyadari kalau salah satu pasukannya terlihat ketakutan. "Tidak... Misi kita berjalan lancar. Aku hanya khawatir dengan teman-temanku di baris depan." ucap pasukan itu.

"Yah, untuk saat ini, semakin sedikit berita yang kita dengar dari mereka, itu lebih baik." ucap Hanneth. Karena bagaimanapun, kabar buruk hanya akan memperdown mental pasukan. "Kita harus fokus pada misi kita, sama seperti saat latihan."



"Aku dengar anak yang anda selamatkan lima tahun yang lalu sudah menjadi kadet sekarang. Mereka juga kalau tidak salah ada di baris depan, kan?"

"Yah, begitulah..." ucap Hanneth.

"Maaf, pak. Aku terlalu banyak bicara." ucap pasukan tadi. "Tenang saja, aku yakin mereka baik-baik saja." ucap Hanneth. "Mereka kuat. Masing-masing mereka memiliki semangat untuk hidup. Yang satu pandai bertempur. Yang satu lagi memiliki semangat yang luar biasa. Dan yang satu lagi sangatlah cerdas."

"Mereka baik-baik saja. Aku tahu kalau mereka masih hidup."

Shingeki no Kyojin Chapter 11 - Beelzeta.com

Di sisi Connie sekarang, ia menjelaskan apa yang telah ia dan yang lainnya lalu pada teman-temannya yang ada di baris pertahanan. "Jadi, karena itu lah kami berhasil mengisi ulang gas dan keluar dari Trost." ucapnya.

"Tunggu, jadi orang-orang yang tidak ada di sini semuanya sudah..."
"Yah, begitulah." ucap Connie.

"Bahkan Mikasa juga??"
"Tidak, seingatku tadi Mikasa masih ada di kelompok Jean dan lainnya." jelas Connie.
Shingeki no Kyojin Chapter 11 - Beelzeta.com

Kemudian, pasukan tadi bertanya pada Jean. "Jean, apa dia Mikasa terluka atau semacamnya?" Jean hanya diam dan tidak menjawab. Jean meneguk minuman, dan akhirnya berkata, "Hal itu, kita harus merahasiakannya."

"Merahasiakan? Hal apa??"

"Tapi yah, ini adalah sesuatu yang sangat sulit untuk disembunyikan." ucap Jean. "Cepat atau lambat semua manusia akan mengetahuinya. Itupun.. kalau manusia masih ada."
Shingeki no Kyojin Chapter 11 - Beelzeta.com

Di sisi lain, tampak juga pasukan yang benar-benar depresi. Ketakutan setelah apa yang ia lalui. "Marco.. aku benar-benar tak berguna.." ucapnya. "Tak berguna?" Marco menghampirinya.

"Aku melihat teman-temanku dimangsa.. tepat di depan mataku. Mereka tak bisa melawan. Teman-temanku dimakan hidup-hidup. Tapi.. aku bahkan tak merasa sedih atau kesal sama sekali. Di hatiku yang paling dalam, aku malah bersyukur... Karena.. yang dimakan bukan aku."
Shingeki no Kyojin Chapter 11 - Beelzeta.com

"Tapi..." tubuh orang itu masih gemetar, dan ia masih terus melanjutkan kata-katanya. "Lain kali.. akulah yang akan jadi korban selanjutnya. Sekarang, aku mengerti apa arti dari pekerjaan kita ini. Kita terus melawan, lagi dan lagi, sampai akhirnya kita dimakan. Pada akhirnya kita akan dimakan!! Kalau memang pada akhirnya aku akan dimakan hidup-hidup, lebih baik aku langsung mati saja!!"

Orang itu kemudian nekat dan mengeluarkan pedangnya, bersiap untuk bunuh diri. Namun, Marco menghentikannya. "Hentikan!!" bentak Marco. "Tenangkan dirimu!! Bukan hanya kau di sini yang ketakutan, yang lainnya juga merasakan hal yang sama!! Tapi... coba lihat, Shasha misalnya!!" Marco menunjuk ke arah Shasha. "Meski begitu, dia tetap bertahan dan terus berjuang sebagai praurit yang gagah berani!!"
Shingeki no Kyojin Chapter 11 - Beelzeta.com

Tapi kemudian, Shasha malah ikut-ikutan ketakutan. "Aaaaahhh!!! Perutku sakit, bisakah kalian menempatanku di ruang perawatan!??" Shasha seolah tak tahan lagi untuk berada di barisan depan.

"!!!!" niat orang tadi untuk bunuh diri menjadi semakin bulat setelah melihat itu. "Jangan!!" Marco kembali menghentikannya, dan kini ia tak tahu harus memberi ceramah seperti apa lagi. Saat itulah, suara ledakkan tiba-tiba saja terdengar.

"Tembakkan meriam!??" orang-orang kaget. Ledakkan itu adalah bunyi dari tembakkan yang di chapter sebelumnya menyerang Eren. Yah, bisa dibilang chapter ini terjadi bersamaan dengan kejadian waktu itu.
Shingeki no Kyojin Chapter 11 - Beelzeta.com

"Kenapa mereka hanya menembakkan satu tembakkan!??"
"Dan kenapa suaranya berasal dari dalam dinding!???"
"Apa mereka berhasil menerobos ke dalam dinding lagi!??"
"Mustahil, pertahanan di gerbang sekarang adalah pertahanan terkuat kita.."
"Ya, itu pasti hanya semacam tembakkan percobaan, kan?"
"Tapi kalau begitu... asap itu... bukankah itu asap Titan!??"

Whusss!!! dari pada terus bertanya-tanya, Reiner menggunakan peralatan maneuvernya dan langsung melesat menuju sumber kepulan asap. Annie dan yang lainnya menyusul. Dan ketika sampai, mereka benar-benar terkejut. "Apa-apaan ini.."


_____________________________________________________________________________________________

"Kenapa mereka hanya menembakkan satu tembakkan!??"
"Dan kenapa suaranya berasal dari dalam dinding!???"
"Apa mereka berhasil menerobos ke dalam dinding lagi!??"
"Mustahil, pertahanan di gerbang sekarang adalah pertahanan terkuat kita.."
"Ya, itu pasti hanya semacam tembakkan percobaan, kan?"
"Tapi kalau begitu... asap itu... bukankah itu asap Titan!??"

Whusss!!! dari pada terus bertanya-tanya, Reiner menggunakan peralatan maneuvernya dan langsung melesat menuju sumber kepulan asap. Annie dan yang lainnya menyusul. Dan ketika sampai, mereka benar-benar terkejut. "Apa-apaan ini.."

Shingeki no Kyojin Chapter 11 - Beelzeta.com

Mereka kaget melihat kerangka Titan yang melindungi Armin dan Mikasa tersebut. Dan tak hanya mereka yang baru datang, para pasukan dan komandan yang ada di tempat itu pun ikut kaget. Bahkan Mikasa dan Armin juga.

Eren kemudian keluar dari bagian belakang leher kerangka Titan yang sudah dilapisi otot itu. Dan, Eren sendiri masih belum begitu mengerti. "Panas sekali... apa-apaan ini sebenarnya?"

Di dalam, Armin bertanya-tanya, "Aku bisa mengingatnya, aku mendengar suara ledakkan, terjadi guncangan, keributan, dan... tiba-tiba saja panas... lalu... kenapa kita bisa berada di dalam kerangka raksasa ini!??"
Shingeki no Kyojin Chapter 11 - Beelzeta.com

"Ini Eren, dia melindungi kita.." ucap Mikasa. "Setidaknya, itulah yang kutahu." lanjutnya. "Hei!!" Eren muncul di hadapan mereka berdua. "Apa kalian baik-baik saja!??" tanyanya. "Eren!?? Apa ini!??" Armin bertanya. "Aku sendiri tidak tahu!!" jawab Eren. "Tapi, ini hanya bisa melindungi kita untuk sementara waktu. Sama seperti bangkai Titan, ini akan segera menguap. Kita harus cepat lari dari ini!!"

Eren hendak memanfaatkan keadaan. Asap bekas ledakkan belum menghilang sepenuhnya, dan itu masih cukup untuk menghalangi pandangan orang-orang terhadap mereka. "Mereka tidak bisa melihat kita sekarang. Tapi pasti, mereka akan menyerang kita lagi. Dan setelah menunjukkan yang tadi itu, aku ragu kita bisa berbicara baik-baik dengan mereka. Dan.. aku baru saja mengingat sesuatu!!"
Shingeki no Kyojin Chapter 11 - Beelzeta.com

"Ruang bawah tanah. Ruang bawah tanah yang ada di dalam rumahku. Ayahku berkata, aku akan mengerti semuanya jika aku pergi ke sana. Dia juga penyebab kenapa aku jadi seperti ini. Jika aku bisa pergi ke bawah tanah, mungkin aku bisa mengetahui kebenaran tentang Titan-titan itu." jelas Eren.

"Sial, kenapa ayah merahasiakannya?" Eren baru kepikiran. "Scouting Legion sudah mencari tahu hal ini sejak lama, bahkan sampai mengorbankan ribuan nyawa. Ini adalah harapan terakhir umat manusia. Tapi.. kenapa ayah malah menyimpannya sendiri di bawah tanah?? Apa yang ayah pikirkan?! Di mana dia beberapa tahun ini, setelah dia meninggalkan kita..."

"Eren!! Keadaan kita saat ini sedang tidak baik. Asapnya mulai berkurang!!" ucap Mikasa. "Baiklah, aku akan segera pergi." ucap Eren.
Shingeki no Kyojin Chapter 11 - Beelzeta.com

"Kemana? Bagaimana caranya?"
"Untuk saat ini, dimanapun tempatnya bukan masalah. Yang pasti, aku harus bisa melewati dinding itu dan pergi ke rumahku. Meski untuk itu, aku harus berubah menjadi Titan lagi."

"Apa kau bisa melakukannya??"
"Aku tak yakin." ucap Eren. "Tapi kurasa, aku bisa melakukannya. Sama seperti yang kulakukan tadi. Aku melakukannya secara tidak sadar. Tadi, aku hanya ingin berkonsentrasi pada meriam yang ditembakkan. Kali ini, aku akan mencobanya lebih kuat lagi. Menjadi Titan tingkat lima belas meter yang aku gunakan waktu itu, wujud yang bisa menghajar semua Titan!!"

"Eren, kau mimisan!!"
Shingeki no Kyojin Chapter 11 - Beelzeta.com

Dari hidung Eren, keluar darah. "Kau pucat sekali. Nafasmu juga terengah-engah. Berubah menjadi Titan sudah menguras seluruh tenagamu!!"

"Saat ini, aku tidak peduli dengan tubuhku." ucap Eren. "Aku punya ide. Jika kalian berdua tidak mencoba melindungiku, mereka tidak akan membunuh kalian. Aku sudah cukup membuat masalah hari ini. Mulai sekarang, aku akan melakukannya sendirian!!"

"Tidak!!" ucap Armin.
"Eren... aku juga ikut." ucap Mikasa.

"Tidak!!" tolak Eren.
Shingeki no Kyojin Chapter 11 - Beelzeta.com

"Kalau aku tidak bisa mengikutimu, maka jangan anggap kau kenal aku lagi. Aku juga tidak mau mengikuti perintahmu." ucap Mikasa. "Sudah cukup, jangan gegabah!! Aku bukan adik ataupun anakmu!!" Eren tetap menolaknya.

"Sepertinya mereka tidak berniat menyerang kita dalam jarak dekat." pikir Armin. "Firasat Mikasa lebih tajam dari kucing, jadi aku yakin dia sudah tahu gerakan mereka selanjutnya. Bahkan jika mereka bisa mengisi meriam dengan cepat, masih ada waktu sekitar dua puluh detik lagi. Eren pasti akan bisa bergerak dan pergi dari sini tepat sebelum itu."

"Uukh..." tiba-tiba Armin malah teringat akan masa lalunya. Ketika Mikasa dan Eren melindunginya, sementara Armin hanya bisa diam tanpa berbuat apa-apa.
Shingeki no Kyojin Chapter 11 - Beelzeta.com

"Kenapa aku malah mengingatnya?? Apa karena ini adalah akhir bagi kami semua?? Huh.. bahkan di dalam saat-saat terakhirku, aku tetap saja seorang pengecut." ucap Armin dalam hati.

"Mereka selalu saja membantuku, tapi aku belum pernah sama sekali membalas mereka. Bagaimana mungkin aku mengganggap diriku setara dengan mereka? Bagaimana mungkin aku berkata, aku juga ikut? Aku bahkan tidak yakin, aku bisa membantu mereka atau tidak... setelah ini... kami bertiga tidak akan pernah bisa bersama lagi."

"Eren, Aku.."

"Tunggu, Mikasa. Sudah kubilang kan, aku punya ide." ucap Eren. Pergi sendirian adalah ide pertama, dan Eren masih memiliki yang kedua. "Armin, aku ingin kau yang memutuskannya." Eren melihat ke arah Armin.
Shingeki no Kyojin Chapter 11 - Beelzeta.com

"Eh!??" Armin sempat kaget dan tidak mengerti.

"Aku sadar rencana ini tidak masuk akal. Meski begitu, pilihan terbaik kita adalah menggunakan kekuatan Titan untuk membantu pasukan." ucap Eren. "Aku tahu jika ini gila. Jika kau bisa meyakinkan mereka kalau aku ini bukanlah ancaman, aku akan percaya padamu dan tetap tinggal di sini. Itu adalah ide keduaku."

"Jika kau tidak bisa melakukannya, aku akan memakai pilihan terakhir, pilihan yang aku jelaskan di awal. Waktumu lima belas detik. Kau bisa melakukannya atau tidak? Apapun pilihanmu, aku akan menerimanya."


Selanjutnya: Versi teks Shingeki No Kyojin 
Bagian 2
sumber Beelzeta

0 komentar:

Next Prev
WellCome. Diberdayakan oleh Blogger.
▲Top▲