Dahlan setuju BUMN tahan diri impor kereta dan pesawat

| 6 September 2013


Dahlan setuju BUMN tahan diri impor kereta dan pesawat

Reporter : Idris Rusadi Putra
Jumat, 6 September 2013 
Dahlan setuju BUMN tahan diri impor kereta dan pesawat

Melambatnya perekonomian nasional saat ini salah satunya terjadi karena melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Melemahnya nilai tukar disebabkan oleh defisit neraca perdagangan di mana impor lebih tinggi daripada kinerja ekspor.
Kementerian Perdagangan telah meminta perusahaan BUMN untuk menahan diri dalam melakukan impor. BUMN diminta tidak melakukan impor besar-besaran terlebih dahulu karena akan memperparah defisit perdagangan dan membuat Rupiah terus melemah.
Menanggapi permintaan ini, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku setuju dan akan memerintah BUMN untuk menahan diri agar tidak melakukan impor besar-besaran. Salah satunya adalah impor pesawat dan kereta api.
"Tentang imbauan ini agar BUMN menunda pembelian pesawat-pesawat baru dan saya mendukung keinginan itu," kata Dahlan dalam keterangannya melalui Kabag Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi di Jakarta, Jumat (6/9).
Dahlan mengakui impor pesawat akan menggerus devisa sangat besar. Walaupun pesawatnya cuma satu tapi karena harganya yang mahal akan menghabiskan devisa dalam negeri.
"Impor pesawat itu meski jumlahnya sedikit tapi makan devisanya sangat besar," tegasnya.
Sebelumnya pemerintah berharap BUMN benar-benar bisa menunda impor barang modal. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menjelaskan, harus ada prioritas untuk impor. Barang non produktif dan non kebutuhan pokok bisa ditunda, termasuk yang masuk kategori barang mewah.
"Kan pemerintah secara intensif berkoordinasi dengan BUMN yang kerap melakukan importasi barang yang nilainya besar. Seperti pesawat, mesin, kereta api dan barang lainnya" kata Bayu.
Barang impor barang jenis itu pada Juli 2013 jumlahnya sangat besar. Dengan menekan impor, maka otomatis membantu menekan defisit neraca perdagangan. "Bulan Juli impor lokomotif nilainya besar, jadi perlu ditunda impor barang seperti itu" jelasnya

0 komentar:

Next Prev
WellCome. Diberdayakan oleh Blogger.
▲Top▲