Hai Blogger Indonesia, saya perkenalkan nama
saya Andre Anjuan Satria akan mencoba memberikan Artikel dan mengulas "Dampak
Ledakan Penduduk" di Indonesia.
Tabel jumlah penduduk di indonesia (1983-1993)
Sebagaimana yang
kita ketahui bersama Indonesia merupakan Negara dengan peringkat ke 4 dalam
besarnya Jumlah Penduduk setelah China,India,dan Amerika.
Menurut Statistik BPS,
jumlah penduduk di Indonesia kurang lebih 225 juta jiwa, dengan angka
pertumbuhan bayi 1,39% perTahun.
Dengan jumlah penduduk
225 juta jiwa maka pertambahan penduduknya 3,5juta jiwa pertahun.
Jumlah yang sangat besar
untuk pertambahan penduduk pertahunnya yang bahkan 3,5juta jiwa itu hampir
menyamai jumlah penduduk di Negara Singapura.
Lonjakan atau
Pertambahn penduduk yang sangat tinggi ini akan berdampak sangat luas, termasuk
juga mempengaruhi ekologi dan lingkungan hidup.
Hal itu dapat menganggu
keseimbangan alam dan juga merusak ekosistem yang ada.
Sebelum mengetahui
dampak ledakan penduduk ada baiknya kita mengetahui penyebab-penyebabnya
terlebih dulu.
Penyebab Ledakan
penduduk yang umum diIndonesia salah satunya adalah "Kepercayaan bahwa memiliki banyak anak akan mendatangkan rezeki (?)"
Berikut Faktor terjadinya Ledakan Jumlah Penduduk :
- Jumlah Penduduk yang besar
- Pertumbuhan Penduduk yang cepat
- Penyebaran Penduduk yang tidak merata
- Banyak Pernikahan dini di usia muda
- Program KB tidak terlaksana dengan baik
- Menurunnya angka kematian namun meningkatnya angka kelahiran
Penyebab Ledakan Penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun semakin didominasi oleh para remaja dengan rasa ingin tau yang tinggi dan
bahkan kadang diluar kendali sehingga menimbulkan rasa ingin melakukan hal yang
seharusnya tidak dilakukannya yang membuat remaja kita banyak terjerumus pada
"Sex Bebas" dan juga "Pernikahan Dini" yang membuat tingkat
kelahiran di Indonesia menjadi sangat tinggi.
Beberapa Dampak Ledakan Penduduk di Indionesia adalah:
- Dampak
pada Lingkungan Hidup dan Hayati
Jumlah
penduduk yang tinggi akan memberikan tekanan yang besar pada lingkungan sekitar
kita contohnya saja pada tahun 2001 laporan BANK Dunia menyatakan bahwa Luas
Hutan di Indonesia telah mengalami penurunan yang sangat signifikan mulai dari
4,25 juta hektar pada tahun 1982 menjadi 3,24 juta pada tahun 1987 dan hanya
sekitar 2,06 juta hektar pada tahun 1995 apabila penurunan ini terus terjadi
maka kemungkinan 48 tahun kedepan wilayah indonesia akan Gundul dan sebagian
besar menjadi Gurun Pasir. Lautan di Indonesia juga mengalami kerusakan terumbu
karang dan tingkat polusi air yang tinggi.
Menurut Analisis Bank Dunia juga diperkirakan
bahwa 48% terumbu karang dalam keadaan rusak parah dan hanya sekitar 5%
yang masih dalam keadaan alami, di Sulawesi 50% Hutan bakau juga telah
dinyatakan menghilang .
Bahkan menurut Ir.Boby Irawan MA Kepala Study Pusat UGM bahwa sekitar 112 jenis mamalia di Indonesia
terancam "Punah" dan untuk burung sekitar 104 jenis yang mengalami
hal serius dan harus
segera diselamatkan.
- Polusi udara,Air, dan Tanah
Polusi
di Indonesia juga sangat tinggi terutama karena pencemaran asap kendaraan
bermotor yang jumlahnya juga semakin banyak seiring pertambahan penduduk di Indonesia
dan juga asap pabrik pabrik yang dibangun untuk kepentingan Penduduk di
Indonesia sendiri.
Pertambahan jumlah
pabrik dan Keluarga juga membuat Limbah-limbah Pabrik dan rumah tangga banyak
mencemari air dan tanah sebagai wadah pembuangan yang dilakukan oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab.
- Dampak
terhadap Kesehatan dan Sosial
Dampak
sosial yang terjadi akibat Ledakan Penduduk salah satunya adalah
"Kemiskinan",karena banyaknya penduduk dipastikan lapangan pekerjaan
menjadi sangat terbatas dan banyak penduduk yang menganggur dan akan
meningkatkan jumlah penduduk miskin di Indonesia.
Kesehatan di Indonesia juga akan
menurun seiring kurangnya pelayanan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan gizi
dan makanan sehat yang tidak memadai.
Hal tersebut membuat penyakit mudah
menjangkiti mereka masyarakat yang kurang mampu di Indonesia.
Ujung dari semua dampak ledakan
penduduk adalah kerusakan lingkungan dan segala dampak yang mengikutinya
seperti menurunnya kualitas pemukiman,lahan dan hilangnya fungsi lahan terbuka.
Ledakan penduduk adalah masalah yang harus
segera ditangani dengan serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila
permasalahan ini terus berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang telah
dijelaskan.
Beberapa solusi yang dapat
menyelesaikan permasalahan ledakan penduduk yaitu:
1. Melakukan
program transmigrasi
Program
transmigrasi adalah program nasional untuk memindahkan kelompok penduduk dari
suatu tempat ke tempat yang lain. Saya rasa program transmigrasi ini sudah
banyak menolong penduduk Indonesia.
2. Melakukan
program keluarga berencana
Dengan adanya
program KB dapat mencegah kelahiran terlalu banyak anak. Saya berpendapat bahwa
program KB sudah berhasil. Sekarang di Indonesia jumlah anak yang lahir setiap
tahun sudah menurun.
3. Mengoptimalkan
lahan dengan menggunakan teknologi.
Hal ini disebabkan
padatnya penduduk mengakibatkan banyaknya lahan yang dipergunakan untuk
pemukiman, sehingga lahan yang tadinya merupakan tempat penduduk menanam
tanaman pangan beralih fungsi sebagai lahan pemukiman. Peralihan fungsi ini
membuat penurunan terhadap produksi pangan penduduk sehingga penduduk mengalami
kekurangan pangan. Oleh karena itu diperlukan penggunaan teknologi agar dapat
meningkatkan produksi pangan walaupun denganlahan sempit.
4. Pemerataan
pembangunan
Hal ini dapat di
lihat dikota-kota yang merupakan titik sentral pembangunan dan kegiatan
ekonomi. Seharusnya pembangunan tidak hanya terpusat dikota-kota tetapi juga
dilakukan dikabupaten. Jika pembangunan dilakukan secara merata dikabupaten
maka sangat kecil kemungkinan penduduk yang tinggal dikabupaten pindah ke kota.
Sebagaimana
telah dijelaskan dalam Artikel saya diatas tentang dampak dari ledakan penduduk sebaiknya kita Penduduk Indonesia
harus menyadari pentingnya memperhatikan Ledakan Penduduk dan mengupayakan melakukan Tindakan atau Solusi agar mencegah Dampak Dampak Buruk dari Ledakan Jumlah Penduduk
yang tidak terkendali.
World Bank analyzer tahun 2001,Wikipedia Indonesia,Ir. Boby Setiawan MA Kepala Study pusat UGM,Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2009.
0 komentar:
Posting Komentar