Sebelumnya :
Naruto Chapter 646
Pohon dewa terus mengalami pertumbuhan, kelopaknya yang besar hampir
terbuka dan mengarah ke arah rembulan. Saking besarnya pohon, lima kage
yang sedang dalam perjalanan bisa melihatnya dari kejauhan. "Apa itu!??"
Mizukage bertanya-tanya. Dan tak hanya Mizukage, dalam hati tentu empat
kage lainnya juga ikut bertanya-tanya.
"Katsuyu!!" Tsunade meminta kuchiyosenya untuk memberi laporan.
"Ya, akan kujelaskan semuanya!!" ucap Katsuyu, dan kemudian iapun
memberi penjelasan. Yah, bagaimanapun sebagian besar tubuhnya ada di
medan perang.
Di medan perang, tampak Sakura sedang kelelahan. "Apa kau baik-baik
saja, Sakura?" Sai menghampirinya. "Ya.." ucap Sakura, kemudian ia
memberi tahu info yang baru saja diberi tahu oleh Katsuyu. "Kelima kage
akan segera tiba.." ucapnya.
Di sisi lain, Chouji dan Ino tampak panik, "Shikamaru!!" mereka khawatir
dengan keadaan Shikamaru yang terus melemah. "Ini buruk!!" ucap Kiba.
Ia, Hinata, dan Shino juga menghampiri Shikamaru.
"Katsuyu-sama, aku akan menggunakan jutsu penyembuh jarak jauh!!" ucap Sakura.
"Itu tidak mungkin.." ucap Katsuyu. "Ke-kenapa!??" Sakura bingung.
"Chakra pada bagian-bagian kecilku yang menempel pada semua orang telah
tersedot bersama yang lainnya, dan bagian-bagian itu telah mati.." jelas
Katsuyu.
"Itu.."
"Dengan kata lain, semua orang juga berakhir sama seperti
bagian-bagianku tersebut.." jelas Katsuyu lagi. Tampak orang-orang yang
bagian Katsuyunya sudah lenyap tengah terkapar lemas dengan chakra yang
sudah terkuras habis.
Sama seperti mereka, Shikamaru juga mengalami nasib yang sama. Namun
meski tak sadarkan diri, dalam hati ia masih mampu mengucapkan sesuatu.
"Ayah.. maaf.. sepertinya aku akan segera menyusulmu.. maaf.. ibu.."
Keadaan benar-benar kacau. Di saat-saat itu, Sakura teringat dengan
kata-katanya sendiri, "Kalaupun aku harus mati, aku memilih mati dalam
pertarungan daripada tidak melakukan apapun.." ucap Sakura waktu itu.
Dan kini, dilema menghampirinya. "Ini.. ini benar-benar.."
"Seperti mati sebelum bertarung." ucap Obito. Obito hanya diam menonton
semua rasa keputus asaan itu. "Inilah ajhir dari para shinobi. Kalau kau
menyerah, aku tak akan membunuhmu." ucap Obito lagi. Sementara itu,
Naruto tampak benar-benar kesal, namun tak bisa melakukan apa-apa
sampai-sampai air matanya menetes. "Uukh.."
"Kalau kau terus menentangku, temanmu akan mati satu per satu.." Naruto
teringat dengan kata-kata Obito waktu itu. "Tak ada lagi orang yang akan
mengenalmu, tak akan ada lagi yang tersisa di dunia ini.."
"Kalau kau tak ingin merasakan penyesalan, cukup jangan lakukan apapun.." saran Obito.
"Jadi kalau kita tak melakukan apapun.. hidup kita akan.." beberapa
shinobi mulai putus asa dan berpikir untuk menerima tawaran mudah
tersebut.
"Tepat sekali.. kalian tak perlu takut dengan kematian lagi, impian
kalian akan tercapai.." ucap Obito. "Jangan menyerah!!!" teriak
Hashirama pada semuanya. "Kalau kalian menyerah pada genjutsunya, maka
sama saja dengan mati!!!"
Para shinobi terdiam, tampak mulai ragu dan putus asa.
"Pohon besar ini terhubung sangat dekat dengan Obito.. seperti lengan
yang menyerap chakra, sulit untuk didekati.." ucap hokage ketiga. "Huh,
pengecut sekali.." ucap seseorang yang tiba-tiba saja datang, ternyata
Orochimaru. "Tidak seperti dirimu yang biasanya, Sarutobi-sensei.."
Orochimaru datang bersama dengan Suigetsu. "Maaf sudah membuat kalian
menunggu, Juugo, Sasuke.." ucap Suigetsu.
"Orochimaru, kau terlambat!!" ucap hokage ketiga. "Bagaimana dengan para kage lainnya??"
"Aku sudah membantu memulihkan mereka, kalau mereka bukan pengecut
mereka pasti akan segera sampai di sini.." ucap Orochimaru. "Huh, sinis
seperti biasanya.." ucap hokage ketiga.
"Akhirnya.." ucap Juugo, sementara Sasuke masih tetap terdiam.
"Kalau dilihat dari dekat, ternyata memang benarbenar besar.." Suigetsu
mengamati pohon dewa itu. "Siapa yang peduli?? yang paling penting.."
Karin melihat ke arah Sasuke. "Aku ingin memeluk Sasuke dan menjilat
seluruh tubuhnya sekarang juga.." ucapnya dalam hati.
"Tugasmu menyembuhkan aliansi shinobi, kan??" ucap Suigetsu.
"Te-tentu saja!! sialan!!" bentak Karin.
Diam-diam, Orochimaru juga melihat ke arah sasuke. "Kelihatannya dia tak puas.." ucapnya dalam hati.
Di sisi Hashirama, pertarungannya dengan Madara masih terus berlanjut.
"Lalu.. kapan bunganya akan mekar?" tanya Hashirama. "Jinchuriki dari
Hachibi dan Kyuubi masih hidup.. kau mengerti, kan??" sahut Madara.
"Jadi untuk membuatnya mekar dan menyelesaikan jutsunya.. membutuhkan chakra Hachibi dan Kyuubi, ya?" pikir Hashirama.
"Yah, sebenarnya selama chakra mereka ada di dalam, itu tak masalah.."
ucap Madara. "Dia masih bisa mekar.. masalah sebenarnya hanyalah waktu
yang dibutuhkan untuk mekar.. kurasa sekitar lima belas menit dari
sekarang.. saat itu aku akan menghentikan Obito dan bertukar dengannya,
dengan menggunakan kekuatan pertapamu.."
"Ini gawat, aku harus memberi tahu semua orang tentang apa yang baru
saja kudengar.." pikir Hashirama. Kemudian, iapun bertanya ke arah
aliansi, "Apa ada shinobi dari klan Yamanaka di sini!??"
"I-iya!!" sahut Ino, yang masih mengurusi Shikamaru.
"Apa kau bisa menggunakan shindenshin no jutsu!??"
"Ah, ya!! aku bisa!!" ucap Ino.
"Tolong hubungkan aku dengan semua orang!! ada yang harus kujelaskan
tentang pohon itu dan Mugen Tsukuyomi!!!" dan setelahnya Ino pun
menggunakan jutsunya agar Hashirama bisa menyebarkan informasi.
"Perasaan ini.." Tsunade menyadarinya, pesan Hashirama sampai hingga ke
tempat kelima kage. "Kakek.." Tsunade tahu kalau itu kakeknya. "Oh,
Tsuna.." Hashirama tahu kalau Tsunade mendengarnya. "Suara ini pasti
Hashirama-dono.." pikir Tsuchikage.
"I-ini berarti kelima kage sudah berada dalam jarak jutsuku.." pikir Ino.
"Nostagianya nanti saja, ada yang harus kukatakan padamu dan seluruh
aliansi, dengarkan baik-baik." ucap Hashirama, dan kemudian iapun
menjelaskan semuanya.
"Jadi.. pada dasarnya kita adalah makanan pohon itu??" para shinobi semakin ketakutan.
"Apa ini yang namanya shinobi?? tapi bagaimana bisa??"
"Bagaimana kita bisa melakukan sesuatu cuma dalam waktu 15 menit?? kita bahkan tak bisa mendekat.."
"Tidak melakukan apapun juga akan sama saja, kita harus merobohkan baik
pohon itu maupun pengguna jutsunya dalam kurun waktu itu.." ucap
Hashirama.
"Tapi.."
"Aku katakan pada kalian semua.. jangan menyerah!!!" ucap Hashirama.
Para shinobi kemudian terdiam. Namun tak lama setelahnya, ada saja yang
masih ragu. "Kau bicara seperti itu, tapi pada akhirnya kau hanyalah edo
tensei.. kau berasal dari masa lalu, sudah mati.. sementara.. kami
masih hidup.."
"Ini.. adalah akhir.."
"Kalau saja aku tahu ini dari awal.."
"Ya, bagus.." Obito senang. "Aku akan mengirim kalian ke dunia di mana kalian tak akan punya penyesalan..." ucapnya.
"Ukhh.." Naruto masih meneteskan air mata, tak tahu harus berbuat apa.
Sampai akhirnya tiba-tiba, seseorang melesat dan menebas pohon itu.
Ternyata itu Sasuke, yang melesat dengan tubuh dilapisi Susano'o
bersenjata pedang. "Naruto.. apa sudah selesai? kalau begitu aku akan
pergi.." ucapnya. "Ayo pergi, Juugo.."
"Ini.."
Meski yang Sasuke potong hanya sebagian kecil dari pohon itu, namun
tindakannya itu telah berhasil membuat Naruto bangkit. "Ini.. aku bisa
merasakannya.. perasaan Naruto menembus jutsuku.." pikir Ino.
Naruto teringat akan kenangan masa kecilnya.. "Harusnya aku..
memanggilnya.." Naruto kecil waktu itu sendirian, ragu-ragu untuk
memanggil anak kecil lain di depannya yang juga sendirian.. Sasuke.
"Aku mengingatnya terus menerus..
Karena itulah kenapa.."
"Ini.." Sakura, Kiba, para shinobi, semuanya bisa merasakan perasaan Naruto.
"Aku..
tidak mau ada penyesalan lagi.."
"Aku harus melakukannya!!!" semangat Naruto telah benar-benar kembali.
"Naruto-kun.."
"Aku tak mau semua yang telah kita lakukan...
Menjadi tidak berarti!!!"